Arus Peti Kemas PT PMT Tumbuh 11 Persen Pada Kuartal II 2025.

Belawan.portalmedan//24 Juli 2025, PT Prima Multi Terminal (PMT) kembali mencatatkan capaian positif dalam kinerja operasionalnya. Selama periode kuartal II tahun 2025, total arus peti kemas yang ditangani PMT mencapai 333.867 TEUs (twenty-foot equivalent units), atau tumbuh sekitar 11 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar 300.991 TEUs.

Peningkatan ini dipicu oleh tingginya aktivitas bongkar muat, baik di jalur domestik maupun internasional, yang berlangsung di dua terminal yang dikelola PMT, yakni Terminal 1 Belawan dan Terminal 2 Kuala Tanjung. 

Kinerja di kedua pelabuhan tersebut menunjukkan tren pertumbuhan yang signifikan,  seiring dengan meningkatnya arus logistik di wilayah barat Indonesia.

Salah satu pencapaian terjadi pada arus peti kemas internasional di Terminal Kuala Tanjung. Pada Juni 2025, volume peti kemas internasional yang ditangani mencapai 5.569 TEUs. 

Angka ini jauh melampaui target yang ditetapkan perusahaan sebesar 70 TEUs, atau mengalami lonjakan sebesar 7.956 persen secara tahunan.

Sementara itu, untuk rute domestik, Terminal Belawan mencatat pertumbuhan arus peti kemas sebesar 12 persen, dari 270.040 TEUs pada kuartal II tahun 2024 menjadi 301.388 TEUs di periode yang sama tahun ini.

Pertumbuhan ini menjadi indikator kuat bahwa sektor logistik dalam negeri mulai menunjukkan pemulihan dan ekspansi yang stabil.

Dalam menghadapi peningkatan volume tersebut, PMT berfokus pada efisiensi operasional guna menjaga kelancaran arus logistik nasional. 

Perusahaan menerapkan berbagai langkah strategis, di antaranya pengaturan layout lapangan penumpukan serta optimalisasi proses bongkar muat di 

lapangan. Strategi tersebut dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk menekan waktu tunggu kapal dan mempercepat perputaran peti kemas.

Sejalan dengan itu, PMT juga terus memperkuat sistem kerja berbasis perencanaan dan pengendalian (planning and control) yang konsisten, guna memastikan pelaksanaan operasional di lapangan berjalan sesuai standar. 

Hal ini turut berdampak langsung terhadap peningkatan indikator efektivitas pelayanan di pelabuhan.

Salah satu indikator tersebut terlihat dari rasio effective time terhadap berthing time—yakni waktu efektif kegiatan bongkar muat dibandingkan dengan total waktu sandar kapal di pelabuhan.

Di Terminal Belawan, rasio ini meningkat sebesar 6 persen, dari tahun sebelumnya menjadi 83,48 persen pada kuartal II tahun ini. 

Angka ini menunjukkan adanya peningkatan efisiensi kerja di dermaga dan kontribusi terhadap percepatan layanan kepada pengguna jasa pelabuhan.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT Prima Multi Terminal, Rudi Susanto, mengungkapkan bahwa pencapaian yang diraih PMT tidak lepas dari kerja sama dan dukungan berbagai pihak, termasuk mitra kerja, pelanggan, dan instansi pemerintah terkait.

“PMT saat ini mengelola dua terminal utama, yakni di Belawan dan Kuala Tanjung. 

Peningkatan yang kami catat pada kuartal kedua tahun ini merupakan sinyal positif bagi sektor logistik nasional. Ini sekaligus menjadi semangat bagi kami untuk terus melakukan perbaikan layanan secara menyeluruh,” ujar Rudi.

Ia menambahkan, PMT berkomitmen untuk memberikan layanan pelabuhan yang andal dan efisien, seiring dengan meningkatnya kebutuhan logistik nasional, khususnya di wilayah barat Indonesia. 

Menurutnya, keberhasilan menjaga kelancaran arus peti kemas menjadi kontribusi nyata PMT dalam mendukung pertumbuhan ekonomi.

Lebih lanjut, selain fokus pada pencapaian kinerja operasional, PMT juga menempatkan aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebagai bagian penting dalam proses kerja.

Perusahaan secara aktif menerapkan berbagai program keselamatan untuk mendukung target Zero Accident di lingkungan kerja.

Langkah-langkah yang dilakukan di antaranya adalah penerapan standar minimum keselamatan pada seluruh fasilitas dan peralatan pelabuhan, peningkatan pengawasan kegiatan operasional di lapangan, serta pelatihan rutin bagi pekerja untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap budaya K3.

“Budaya K3 yang kuat menjadi fondasi utama bagi keberlanjutan operasi kami. Kami ingin memastikan bahwa setiap aktivitas operasional dilakukan dengan mengedepankan keselamatan kerja dan kenyamanan bagi seluruh pekerja,” kata Rudi menegaskan.

Dengan pencapaian yang terus menunjukkan tren positif, PMT berharap dapat memperkuat posisinya sebagai operator pelabuhan andal yang mendukung pengembangan kawasan industri dan logistik nasional, khususnya di Sumatera dan wilayah barat Indonesia secara umum, Imbuhnya.(Kapas)
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak