Deli Serdang.portalmedan // Sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya lokal dan mendukung pendidikan berkualitas, sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) YP. H. Datuk Abdullah yang berlokasi di Jl. Irian No.79, Kelurahan Pekan, Kecamatan Tj. Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, menggelar sebuah kegiatan inovatif yaitu penguatan budaya lokal melalui metode storytelling. Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa, 29 Juli 2025, yang menghadirkan pelatihan mendongeng bagi sejumlah guru dan siswa.
Kegiatan
ini dilaksanakan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat sekaligus merespon
menurunnya pemahaman dan apresiasi siswa terhadap nilai-nilai budaya daerah
yang selama ini semakin tergerus oleh pengaruh budaya luar dan metode
pembelajaran konvensional yang kurang menarik. Kepala sekolah MTs YP. H. Datuk
Abdullah, Budiarto, menyatakan bahwa kegiatan ini menjadi langkah strategis
untuk mengembalikan minat siswa terhadap budaya lokal agar tetap bertahan dan
dilestarikan.
“Kami
menyadari bahwa banyak generasi muda saat ini kurang memahami tradisi dan
kekayaan budaya daerahnya sendiri. Melalui metode storytelling, kami berharap
nilai-nilai budaya bisa lebih hidup dan menyentuh hati mereka. Selain itu,
kegiatan ini juga memastikan bahwa proses pembelajaran lebih menyenangkan dan
relevan dengan perkembangan zaman,” ujarnya.
Program
ini melibatkan kerjasama dengan mitra akademik dari perguruan tinggi setempat
yang berperan dalam memberikan pelatihan kepada guru dan siswa agar mampu
mengembangkan kemampuan mendongeng dan mengintegrasikannya ke dalam kegiatan
belajar sehari-hari maupun ekskul. Pelatihan yang diisi oleh narasumber
profesional berlangsung dengan cara yang interaktif dan menyenangkan. Selain
pelatihan, pihak sekolah juga menyediakan bahan bacaan berbasis budaya lokal
dan peralatan media pembelajaran yang mendukung kegiatan storytelling di
lingkungan sekolah.
Salah
satu peserta pelatihan, Guru Kartika, mengaku senang dan merasa terbantu dengan
pelatihan ini. “Saya sebelumnya kurang percaya diri dalam mengajarkan budaya
melalui cerita. Setelah mengikuti pelatihan ini, saya merasa lebih paham teknik
mendongeng yang menarik dan dapat memotivasi siswa mengenal budaya daerah
mereka,” katanya.
Kegiatan
ini juga sesuai dengan misi pemerintah dan organisasi dunia dalam mendukung
Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 4 tentang pendidikan berkualitas.
Melalui program ini, diharapkan generasi muda mampu mengenali, menghargai, dan
melestarikan kekayaan budaya lokal sebagai bagian dari identitas bangsa.
Selain
itu, kegiatan ini dirancang secara bertahap dari tahap persiapan, pelaksanaan,
hingga monitoring dan evaluasi. “Dengan evaluasi rutin, kita bisa memastikan
program ini memberi dampak positif yang nyata dan berkelanjutan,” terang
Budiarto.
Kelak,
program ini tidak hanya berhenti di sekolah. Pihak sekolah berkeinginan
memperluas kegiatan dengan mengadakan kompetisi mendongeng tingkat kabupaten
serta melibatkan orang tua dan masyarakat sebagai bagian dari rangkaian
pelestarian budaya.
Wartawan
online dari media lokal yang turut hadir di lokasi menyampaikan
bahwa acara ini menjadi angin segar dalam dunia pendidikan dan pelestarian
budaya di wilayah tersebut. “Langkah inovatif ini patut menjadi contoh bagi
lembaga pendidikan lain, karena selain mampu menumbuhkan rasa bangga terhadap
budaya daerah, juga mampu membangun karakter dan kepercayaan diri siswa,”
katanya.
Dengan
adanya kegiatan ini, diharapkan generasi muda di Kabupaten Deli Serdang semakin
mencintai dan menjaga warisan budaya mereka. Lebih dari itu, kegiatan ini juga
membuktikan bahwa pendidikan tidak hanya bertujuan meningkatkan kompetensi
akademik, tetapi juga membentuk karakter dan moral bangsa yang berbudaya.(ms2)