Kuala Tanjung. portalmedan // 10 Oktober 2025 – PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) terus berkomitmen mendukung pemberdayaan masyarakat dan pembangunan berkelanjutan melalui sektor pertanian. Bersama kelompok masyarakat binaannya, INALUM melaksanakan panen padi hasil penerapan Metode Tani Nusantara (MTN) di lahan uji coba seluas ±1.000 meter persegi di Desa Kuala Tanjung, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara.
Kepala Divisi CSR/TJSL INALUM Susyam Widodo menyebut bahwa
program ini merupakan Langkah perusahaan dalam mendorong inovasi pertanian
masyarakat agar lebih berkelanjutan, ramah lingkungan, dan berdaya saing sesuai
dengan semangat SDG's 2030 yang diterapkan oleh perusahaan.
“Penerapan Metode Tani Nusantara menjadi langkah nyata
dalam mengurangi ketergantungan terhadap pupuk dan pestisida kimia, sekaligus
memperkuat ketahanan pangan berbasis kemandirian desa, kami juga berupaya
memperkuat kapasitas petani binaan agar lebih mandiri, hemat biaya, dan berdaya
saing.” ujar Susyam.
Metode Tani Nusantara merupakan pendekatan pertanian alami
yang memanfaatkan bahan-bahan organik lokal untuk menggantikan penggunaan pupuk dan pestisida kimia. Dengan metode ini, petani dapat
menekan biaya produksi sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem tanah.
Panen dilakukan pada awal Oktober
2025 setelah melalui
masa tanam dan pemeliharaan
selama tiga bulan. Hasilnya menunjukkan produktivitas setara dengan metode
konvensional, dengan efisiensi biaya yang lebih baik dan penggunaan input kimia
yang jauh lebih rendah.
Dari hasil perbandingan, penerapan Metode Tani Nusantara menghasilkan produktivitas sebesar 220 kg per rante (400 m²), hanya sedikit
di bawah metode
kimia yang mencapai 250 kg, meski sempat terjadi
kekurangan irigasi di pertengahan masa tanam. Namun, metode ini terbukti lebih
efisien karena biaya tanam hanya sekitar Rp500.000, dibandingkan Rp700.000
pada metode konvensional. Selain itu, petani
juga dapat
menghemat penggunaan pupuk dan pestisida kimia dengan menggantinya
menggunakan pupuk dan pestisida organik berbahan fermentasi alami. Frekuensi
pemupukan dan pengendalian hama dilakukan
menyesuaikan kondisi tanaman,
dengan tambahan tiga kali pemupukan dan dua kali penyemprotan pestisida
organik selama masa tanam.
Dalam program ini, PT INALUM juga memberikan pelatihan,
studi banding ke desa lain yang telah menerapkan MTN, serta bantuan peralatan
produksi pupuk dan pestisida organik sekaligus program ini juga menjadi bagian
dari kontribusi perusahaan terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan SDG's 2030
nomor 2: Tanpa Kelaparan, sekaligus mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional
yang dicanangkan pemerintah.
